Lanjut ke konten

Sugesti Otak

November 5, 2009

“Sakit itu sugesti otak”, begitu kata Ibnu Sina, bapak Ilmu Kedokteran Islam. Dunia barat mengenalnya dengan nama ‘Avicenna’. Beliau mengatakan bahwa bilamana fisik yang sakit namun pikiran mensugestikan kesembuhan, maka fisik itu bisa cepat berangsur pulih. Beda bilamana fisik sakit namun pikiran ikut mensugestikan sakit, yang ada sakit itu malah akan bertambah parah karena pikiran tidak ikut membantu kesembuhannya melalui sugesti. Dari segala teori kesehatan dan kedokteran yang dipaparkan Ibnu Sina yang gw tau kalau sakit itu ya sugesti otak. Mulai dari ‘Kitab al-Shifa’ atau ‘The Book of Healing’ karangan Bapak Ilmu Kedokteran Islam yang ngebahas tentang ini.

Itu yang Gw alami kemarin (04/11/09), sakit di tengah kelelahan, panas, demam, batuk dan pusing. Gw bukan tipe orang yang manja, karena gw juga orang yang nggak pernah suka sama kemanjaan. Buat gw, kemanjaan itu bentuk kelemahan, bukan kekuatan.

Tapi, kalau gw bilang ke doi pas telfon kaya begitu, yang ada dia bakalan ngoceh panjang-panjang terus lebar-lebar trus diem beberapa menit baru lanjut ngomong lagi…”kamu mah begitu…, ngak mau dengerin omongan-ku…ngak tau apa aku disini kwatir mikirin kamu…& ngak-ngak lainya..” , kalau udah begitu gw cuma bisa diem, cengengesan ngebayangin muka dia yang lagi cemberut sambil mijitin kepala gw yang pusing, Kayaknya nggak percaya kalo gw ini bisa ngurus diri sendiri, he he he…

Disayang? Halah…! Tiap hari, tiap jam, tiap menit, tiap detik ngakali! Kami teramat menyayangi satu sama lain. Cuma saja bentuk permintaan dan perhatian buat nunjukin sayang itu yang sering nggak klop trus jadi masalah. Gw nggak bisa ngasih perhatian seperti yang dimintanya, seperti juga gw yang nggak mau nerima bentuk sayang yang berlebihan. Kayak tiap jam 12 siang nelpon gw di kantor dan nanya, “yank kamu udah makan belum?” Juga bentuk-bentuk perhatian lainnya. Buat gw itu ngak begitu perlu kalau dilakukan setiap hari, tapi nggak buat doi gw….hehe…peace..I luv U Full…

* * * *

Korelasi sakit dan sugesti otak ini ada pada kondisi di mana sakit itu bukan hanya fisik, tapi juga jiwa. Betapa banyak ‘kekecewaan” yang hadir di kehidupan dan itu bisa jadi bikin kita sakit. “Dunia ini memang nggak adil”. Bisa jadi ini omongan orang-orang kalah (some losers are like me, too) di mana para pemenang itu sering nggak mau ngeliat ke bawah, masih banyak orang-orang yang digilas jaman dan nggak bisa apa-apa selain meratap dan meratap.

Ketika system kerja otak terganggu dan ketika itu juga harus menghadapi kesedihan, kegalauan, kekalahan, keputus asaan, kemarahan yang terpendam dan terakumulasi dengan kekecewaan bisa jadi sakit itu malah tambah menjadi, Sugesti di otak itulah yang diperlukan, menyadarkan bahwa semua itu bisa dilalui, dilewati dengan lapang dan berani. Kita cuma butuh kesabaran dan keihklasan menjalani itu semua. dengan dilandasi “hati” yang juga sehat tentunya.

Sakit itu sugesti otak. Fisik yang sakit bisa diobati, pengobatan modern sampe tradisional, banyak dan bertebaran di mana-mana. Tapi kalo jiwa yang sakit, sulit mencari obatnya, butuh proses dan perjalanan yang panjang untuk merecovery-nya. Tak ada yang dapat menolong dan membantu selain yang kita yakini ada di sana, Dia, Tuhan. Seperti yang dikatakan Ebiet G Ade dalam lagunya “Menjaring Matahari”, sama seperti pepatah Jawa yang sering didengung-dengungin ke gw saat masih di Semarang:

“Yen watuk iku iso diobati, nanging yen watak kuwi digowo mati” (Kalo batuk itu bisa diobatin, tapi kalo watak itu dibawa mati)

* * * *

Jadi, jangan sampe sakit di jiwa itu makin mengakut dan menjadi watak yang akhirnya malah dibawa sampai ke liang kubur…

Gw jadi inget sama penggalan tulisan yang pernah gw baca, sederhana tapi syarat makna “bahwa orang akan sadar bahwa ia memiliki harga yang berharga setelah ia kehilangan”. Dalam hal ini, yakni kesehatan atau bisa juga yang lainya…

* * * *

One Comment leave one →
  1. anakbunda permalink
    Maret 30, 2010 6:21 PM

    kita jg kn ngrasa “sakitnya” klo semakin lama bersama semakin kurang kemanjaanya itu. ga tau la..itu artinya hidup semakin bosen ato lainnya..

Tinggalkan komentar